Mengenal Jenis-jenis Resep Makanan Korea

Selasa, 07 Mei 2013

Makanan Korea

Mengenal Makanan Khas Tradisional Korea

Makanan Korea yaitu masakan tradisional Korea yang diolah berdasarkan teknik dan cara memasak orang Korea. Bahan-bahan yang digunakan dan cara penyiapan untuk makanan kuliner istana yang sangat sulit sampai makanan khusus dari daerah-daerah dan juga perpaduan dengan makanan modern juga sangat berbeda-beda. Kini makanan Korea bukan saja terkenal di negaranya sendiri tapi sudah terkenal luas hampir di seluruh dunia.

Sebagian besar makanan atau masakan Korea dibuat menggunakan bahan dasar seperti beras, tahu, mie, sayuran dan daging. Dalam hidangan makanan tradisional Korea, hidangan lauk pauk atau dalam bahasa Koreanya dikenal dengan istilah panchan (반찬) biasanya dihidangkan dalam jumlah yang cukup banyak daripada jumlah hidangan nasi putih dan sup (kaldu).

makanan korea img

Salah satu makanan khas Korea yang paling terkenal adalah Kimchi. Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang dibuat dengan proses fermentasi dengan bahan baku sayuran terutama sawi, lobak dan mentimun. Dari sekian banyak jenis Kimchi yang ada di Korea, setidaknya dalam sepanjang tahun ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama lauk pauk atau panchan. Selain digunakan sebagai lauk pauk, kimchi dapat juga digunakan sebagai bahan dasar utama dalam berbagai jenis masakan di Korea.

Bumbu-bumbu yang digunakan oleh orang Korea dalam mengolah masakannya biasanya menggunakan minyak wijen, toenjang atau sejenis tauco khas Korea, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabe atau dalam bahasa Koreanya disebut kochujang. Dan perlu diketahui bahwa Korea adalah negara yang masyarakatnya paling banyak mengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas negara China, Thailand, Jepang, dan negara-negara Laut Tengah (Spanyol, Italia dan Yunani).

Di Korea terdapat 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Untuk setiap musim di Korea makanan yang disajikan pun berbeda beda disesuaikan dengan kondisi cuaca saat itu.
Misalnya saat musim dingin masyarakat Korea biasanya mengkonsumsi makanan tradisional seperti kimchi dan bermacam sayuran yang diasinkan dalam gentong yang besar yang disimpan dalam tanah di luar rumah. Untuk persiapan pembuatan masakan Korea semacam ini biasanya memerlukan kerjasama.

Dalam pembuatan makanan tradisional istana yang dahulu hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan dinasti Josôn (조선), biasanya memerlukan waktu sampai berjam-jam dalam pembuatannya. Makanan tersebut harus mempunyai harmonisasi yang kontras antara karakter pedas dan tawar, keras dan lembut, panas dan dingin, padat dan cair, dan juga harmonisasi dalam keseimbangan warna. Makanan tradisional istana seperti ini bahkan di antaranya ada yang mencapai harga ₩240.000 per orang atau sekitar Rp. 2.400.000 (kalau kurs 1₩ = Rp. 10) termasuk minuman dan pelayanan ekslusif. Makanan tradisional istana seperti ini bisa dijumpai di restoran-restoran yang menyediakan makanan istana yang terdapat banyak di kota Seoul. Kini semakin banyak restoran yang menyediakan makanan tradisional istana seiring dengan meningkatnya kesukaan masyarakat Korea pada makanan istana semenjak meledaknya popularitas drama epik Daejanggeum.

Aturan dan Tata Cara Makan orang Korea

Biasanya orang Korea makan tidak duduk di kursi tetapi dengan cara duduk di bantal dengan posisi kaki bersila pada meja yang rendah. Orang Korea menggunakan sendok dan sumpit (sujô) ketika makan. Sendok yang digunakan terbuat dari stainless steel atau jôtgarak (젓가락) dan sendok panjang atau sudgarak (숟가락), sehingga gabungan kata sudgarak dan jôtgarak ini orang Korea lebih suka dengan menyebut singkatannya yaitu sujô (sutgarak jôtgarak), namun sujô (수저) ini bisa juga diartikan sebagai sendok saja. Masyarakat Korea sudah memakai sendok semenjak abad kelima sebelum masehi.

sujo img
sendok dan sumpit (sujo)

Dalam tata cara makan orang Korea, mangkuk nasi dan sup tidak diperbolehkan beranjak dari meja dan harus dimakan dengan sendok, tidak seperti kebiasaan orang Jepang atau Tionghoa. Dan untuk lauk pauk dimakan menggunakan sumpit.

Secara umum pengaturan yang dilakukan masyarakat korea dalam acara makan adalah seperti berikut:

Nasi untuk tiap orang dihidangkan dalam mangkuk kecil yang ukurannya lebih tinggi dari diameternya, sedangkan di sebelah kanan nasi disediakan sup hangat dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar. Biasanya ccigae atau makanan berkuah lainnya dimakan secara bersama-sama dari panci yang besar yang diletakkan di tengah meja. Alat yang digunakan oleh masyarakat Korea untuk mengambil dan menyantap makanan yaitu sujo atau set sendok dan sumpit. Sendok panjang yang terbuat dari stainless steel digunakan untuk nasi dan sup, sedangkan sumpit digunakan untuk lauk pauk (panchan) yang berada di sebelah kanan sup.

Biasanya mangkuk-mangkuk kecil digunakan untuk menghidangkan lauk pauk yang bervariasi, tapi tergantung juga pada kebiasaan setiap rumah. Dan minuman juga bisa disediakan bisa juga tidak, tetapi biasanya air es disediakan pada saat makan bersama keluarga.

Di restoran atau di lingkungan umum biasanya disediakan air atau minuman tradisional seperti teh biji-bijian (teh barley), sedangkan teh biasa tidak disediakan karena menurut orang Korea rasanya tidak cocok dengan nasi atau lauk pauk yang pedas sehingga tidak disukai oleh orang Korea untuk diminum ketika makan. Minuman lainnya yang umum dihidangkan saat makan di Korea adalah soju. Untuk minuman penyegar yang dihidangkan setelah makan contohnya sujunggwa atau sikhye. Dalam hal penyajian minuman juga bisa berbeda-beda tergantung dari musim saat itu.

Etika ketika makan

etika makan orang korea

Dalam tradisi masyarakat Korea orang yang mempunyai hak untuk memulai memakan makanannya terlebih dahulu yaitu orang tua, orang yang dihormati, dan tamu yang harus diperlakukan dengan hormat. Biasanya makanan yang disediakan untuk mereka ini dihidangkan makanan yang terbaik. Tradisi lainnya yaitu pada saat makan orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup dari meja karena etikanya mengharuskan mangkuk tetap berada di meja dan sendok atau sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke dalam mulut. Mengapa tidak boleh mengangkat mangkuk dengan tangan? karena hal tersebut dalam tradisi Korea dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa situasi yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. Pada zaman dahulu kaum bangsawan makan menggunakan meja yang mewah sementara kebalikannya para petani menikmati hidangan makanannya di tengah ladang.

Untuk lebih jelasnya tentang tata cara atau etika makan orang Korea bisa dibaca di sini.