Mengenal Jenis-jenis Resep Makanan Korea

Tampilkan postingan dengan label Budaya Korea. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya Korea. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 September 2013

Cerita Menarik tentang Makanan Korea

Makanan Sesajen (Cesa Eumsik / 제사음식)

Dalam kehidupan masyarakat Korea, untuk mengungkapkan rasa terima kasih atau rasa hormatnya kepada leluhur mereka, selalu mengadakan upacara persembahan seajen. Pada hari-hari raya besar "sôl (설)" dan "chusôk (추석)" upacara sesajen dilakukan pada pagi hari, sedangkan pada hari wafatnya leluhur upacara sesajen diadakan pada malam hari.

Menu makanan yang disajikan pada upacara sesajen dinamakan "cesu (제수)". Cesu terdiri dari nasi, ttôk, sayur lobak campur daging sapi, kakjong, gorengan, sayuran atau daun-daunan yang direbus lalu diberi bumbu. Makanan laut yang disajikan ada jenis dan namanya sendiri-sendiri "me (nasi)", "kaeng (sup)", "phyôn (tok)", "thang (sup jernih)", "côk (pan cake)" dan lain-lainnya. Untuk makanan sesajian dilarang menggunakan cabe merah bubuk, bawan putih dan buah peach. Karena orang-orang dulu ada yang mengatakan cabe merah bubuk dan bawang putih dapat mengusir setan. Dan jangan menghidangkan ikan tanpa sisik. Selain itu juga, tiap-tiap rumah mempunyai aturan-aturan yang berbeda.

Makanan yang disajikan pada meja sesajen disebut "cinsôl (진설)", tiap wilayah dan masing-masing rumah mempunyai cara dan aturan yang berbeda-beda. Siapapun yang menata cinsôl tersebut, ada tata aturan posisi meletakkan makanan yang harus dijalankan, dan itu dapat dijelaskan berdasar huruf China seperti tersebut di bawah ini.

makanan sesajen
"cesa emsik" : makanan sesajen untuk para leluhur

  • 홍동백서 (hongdong baeksô)
    Warna merah sebelah timur, warna putih sebelah barat.
  • 어동육서 (ôdong yuksô)
    Ikan sebelah timur, daging sebelah barat.
  • 좌포우혜 (cwapho uhye)
    Ikan laut kering (lembaran) sebelah kiri, "sikhye (식혜)" minuman tape beras (kamju) sebelah kanan.
  • 두동미서 (tudong misô)
    Saat meletakkan ikan, kepala ikan ke arah timur, ekor arah barat.
  • 조율이시 (coyurisi)
    Buah-buahan mulai dari sebelah barat secara berurutan jujube, chestnut, pear, kesemek.
Baca...

Rabu, 04 September 2013

Makanan Khas dari Berbagai Daerah di Korea

Mengenal ciri dan makanan khas dari berbagai wilayah di negara Korea

Pernahkan anda mendengar istilah "phaldogangsan (팔도강산)"? Dalam bahasa Korea istilah phaldogangsan berarti wilayah negara Korea terdiri dari 8 provinsi yaitu gyônggi-do, kangwon-do, chungchông-do, côlla-do, kyôngsan-do, hwanghae-do, phyôngan-do dan hamgyông-go. Tiap wilayah tersebut mempunyai ciri khas masing-masing baik dalam budaya maupun makanan.

peta wilayah provinsi korea selatan

Sekarang mari kita lihat apa saja ciri khas makanan dari masing-masing wilayah di negara Korea tersebut.
  • Sôul, Gyônggi-do (경기도)
    Karena sejak jaman dulu Sôul merupakan ibu kota, oleh karenanya masayarakat Sôul lebih banyak mempertimbangkan trend dan gaya hidup. Dan ada yang bilang orang-orang Sôul adalah "kkakjaengi (깍쟁이)" yang bisa dartikan "terbersih dan berpendirian keras". Mereka memiliki karakter lebih casual dan bergaya tinggi. Dan ciri lainnya yaitu tidak menyukai makanan pedas dan asin.
    Yang terkenal dari wilayah Gyonggi adalah beras dari daerah Ichon, selain itu makanan yang terkenal adalah "samgyethang/삼계탕(sup ayam)", "bulgogi/불고기 (daging berbumbu)", "sinsôllo/신선로 (Royal Hot Pot, sejenis masakan yang terdiri dari beranekaragam bahan yang dimasak dalam mangkok tembaga)", "sôllôngthang/설렁탕(sup tulang daging sapi)".
  • Chungchông-do (충청도)
    Wilayah ini memiliki udara pegunungan yang bersih, dan suhu tropis, oleh sebab itu karakter orang-orang wilayah chungchông-do cenderung lambat dan lembut. Bahasa maupun tingkah lakunya terlalu lamban, oleh karenanya sering diolok-olok dari daerah lain. Dan ciri khas makanan dari daerah ini tidaklah terlalu berbumbu, pada umumnya rasanya biasa dan gurih. Contohnya, "chônggukjang/청국장 (tauco yang baunya seperti tempe busuk)", "dothorimuk/도토리묵 (sejenis agar-agar yang dijadikan lauk)", "hodu-kwaja/호두과자 (kue walnut)". Dan sesuai dengan pergantian musimnya Chungchong-do terkenal juga dengan makanan laut seperti udang, kerang , kepiting sebagai salah satu kebanggan daerah tersebut.
  • Côlla-do (전라도)
    Dibandingkan dengan daerah lain, daerah ini terkenal kaya akan makanan, banyak menghasikan biji-bijian dan makanan laut. Wilayah ini tidak khawatir akan kekurangan makanan. Bahkan ada pepatah mengatakan "karena terlalu penuhnya makanan yang dihidangkan hingga kaki mejapun roboh". Masakan dari daerah ini banyak menggunakan bumbu dan makanan yang diasinkan, rasanya lebih kuat dan gurih. Di antara 8 provinsi (phaldogangsan) makanan yang paling terkenal adalah dari daerah Côlla-do. Contohnya, kota conju terkenal dengan "bibimbap/비빔밥 (nasi campur ala Korea)", "khongnamulgukbap/콩나물국밥(nasi kuah sayur toge)", dan Kimchi/김치 (asinan khas Korea), yang banyak menggunakan chôtgal/젓갈(bahan-bahan makanan laut yang diasinkan), sunchang kochujang/순창고추장 (saus cabe merah ala Korea yang terkenal dari Sunchang), kota Naju "komthang/곰탕(sup sapi)", kota Hoksando "hongô/홍어(ikan cucut)", kota Mokpho "sebalnakji/세발낙지(sejenis ikan cumi)", kota bolgyo "kkomak/꼬막(sejenis kerang)", kota yonggwang "kulbi/굴비(sejenis ikan laut)". Hampir di setiap kota di wilayah ini memiliki jenis makanan yang terkenal.
  • Hwanghae-do (황해도), Phyôngan-do (평안도), Hamgyông-do (함경도)
    Meskipun Korea utara terpisah dengan Korea selatan selama kurang lebih 60 tahun akibat perang, namun hingga kini makanan khas Korea utara masih banyak disukai oleh masyarakat Korea Selatan. Makanan Korea Utara yang paling terkenal pada masyarakat Korea Selatan diantaranya adalah naengmyon/냉면 (mi dingin). Mie selai gandum yang dimakan pada kuah asin yaitu "phyôngyang naengmyon/평양냉면 (mie dingin phyongyang)" dan "hamheung naengmyon/함흥냉면(mie yang dicampur dengan saus cabe), makanan tersebut disukai oleh seluruh masyarakat. Selain itu makanan Korea Utara yang terkenal lainnya adalah "wangmandu/왕만두(pangsit besar yang diisi daging cincang)", "sundae/순대(sosis kulit babi yang diisi campuran bihun Korea dan sayuran)", "cokbal/족발(kaki daging babi)".
  • Kangwon-do (강원도)
    Wilayah ini terkenal dengan banyak pegunungan tinggi dan terjal, banyak tanaman biji-bijian, terutama banyak mengkonsumsi kentang. Karena sangat terkenal dengan kentangnya sampai-sampai orang Kangwon-do sering dipanggil dengan sebutan "kamjabawi/감자바위" yang berarti "kentang batu" sebagai kata humor. Selain terkenal sebagai penghasil tanaman kentang, juga banyak menghasilkan tanaman jagung dan banyak makanan yang dibuat dari tepung-tepungan. Makanan "ongsimi/옹심이(sejenis perkedel ala Korea)", "makguksu/막국수(mie soba yang tebuat dari gandum buckwheat)" dan lain-lain. Selain itu makanan hasil laut seperti ikan pollok dan cumi, dan yang terkenal lagi daging sapi "hanu/한우(asli dalam negeri)".
  • Kyôngsang-do (경상도)
    Sifat yang dimiliki orang Kyôngsang-do terkenal emosional dan tidak sabaran. Makanan daerah ini memiliki ciri khas pedas dan asin. Karena wilayah ini termasuk sebagai tempat bertemunya antara laut timur dan laut selatan oleh karenanya sangat populer akan makanan lautnya. Sebagai contoh: kota Busan "cagalchi/자갈치", jenis ikan yang paling terkenal segar di seluruh pasar Korea. Selain itu "miyok/미역 (rumput laut)", "myôlchi/멸치(ikan teri)", "taege/대게(kepiting merah)", dan lain-lain. Begitu juga "aguccim/아구찜 (sejenis ikan laut yang dibumbu pedas dicampur aneka sayuran)", "twaejigukbap/돼지국밥(sup nasi dan sayur babi)", "yukkaejang/육개장(sayur daging sapi pedas campur sayuran)" dikenal sebagai makanan istimewa daerah Kyôngsang-do.
Baca...

Minggu, 18 Agustus 2013

Mengenal Makanan Khas Empat Musim di Korea

Jenis makanan apa saja yang keluar pada tiap musim di Korea?

Korea Selatan memiliki empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Pada musim semi, yaitu saatnya untuk menanam, pada musim panas tumbuhnya daun-daunan yang hijau, ketika musim gugur saatnya panen buah, dan pada musim dingin adalah waktu untuk mempersiapkan rencana tahun yang akan datang.

Sesuai musimnya makanan yang keluarpun berbeda. Namun untuk saat ini tidak berpengaruh pada pergantian musim karena banyaknya makanan impor serta teknologi modern yang dapat mengeluarkan makanan tanpa tergantung musimnya. Kapan saja bisa menikmati makanan yang ingin dinikmati. Akan tetapi jika mengkonsumsi makanan yang keluar sesuai dengan musimnya harganya akan lebih murah. Dan terasa menyenangkan sambil menunggu datangnya musim tersebut.

Makanan apa saja yang keluar pada tiap musim yang ada di Korea?
Musim Semi (봄: pom)
Adalah musim di mana saat daun-daun hijau tumbuh, aroma harum makanan pada musim ini mungkin tiada lain selain harumnya daun-daunan yang keluar pada musim semi. Harumnya dedaunan musim semi sangat khas untuk dimakan baik secara dilalap maupun disayur. Dedaunan yang berwarna hijau muda segar yang tumbuh pada musim ini, baik yang tumbuh di pegunungan atau di kebun terasa lebih enak ketika memetiknya dan langsung memakannya.

Sayur-sayuran:
  • Naengi - 냉이 (sejenis daun tumbuhan liar capsella bursa pastoris)
  • Tallae - 달래 (sejenis tumbuhan liar Allium Monanthum)
  • Chwinamul - 취나물 (sejenis daun tumbuhan liar)
  • Ssuk - 쑥 (sejenis daun tumbuhan liar Artemisia princeps var)
  • Tureup - 두릅 (sejenis akar)
  • Tôdôk - 더덕 (sejenis akar Cordonopsis lanceolata)
  • Cuksun (죽순: rebung)
  • Pomdong (봄동: sejenis kubis)
Buah-buahan:
  • Stroberry (딸기: ttalgi)
  • Cherry (앵두: aengdu)
  • Kiwi (키위), anggur hijau (청포도: chông phodo)
  • Peach (살구: ssalgu)
Makanan Laut:
  • Cumi kecil (주꾸미: cukkumi)
  • Sejenis kerang (해삼: haesam)
  • sejenis ikan sirip kuning (조기: cogi)
  • Ikan bawal (병어: pyôngô)
  • Kakap merah (도미: tomi)
  • Ikan cucut (홍어: hongô)
Masakan musim semi:
  • Tumis daun musim semi (봄나물무침: pom namul muchim)
  • Sayur dedaunan (나물국: namul guk)
  • Tumis tureup (두릅숙회: tureup sukhoe)
  • Tumis daun-daunan (나물무침: namul muchim)
봄나물무침 - pomnamul muchim
봄나물무침 (pom namul muchim)

Musim Panas (여름: yoreum)
Pada saat cuaca musim panas perasaan lebih mudah emosi dan nafsu makan lebih mudah hilang. Musim panas adalah musim di mana keluarnya buah-buahan, dan sayur-sayuran. Agar tubuh merasa segar pada musim panas, perbanyaklah mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Sayur-sayuran:
  • Terong (가지: kaji)
  • Cabe hijau (풋고추: phutkochu)
  • Zucchini (애호박: aehobak)
  • Lobak muda (열무: yôlmu)
  • Timun (오이: oi)
  • Labu kuning (단호박: tan hobak)
Buah-buahan:
  • Tomat (토마토: thomatho)
  • Timun suri/melon kuning (참외: chamwe)
  • Semangka (수박: subak)
  • Phodo (포도: anggur)
  • Peach (복숭아: poksunga)
  • Plum (자두: cadu)
  • Melon (멜론: mellon)
Makanan Laut:
  • Kepiting (꽃게: kkotge)
  • Croaker (민어: minô)
  • Perch/semacam ikan merah (농어: nongô)
  • Belut (장어: cangô)
  • Ikan layur (갈치: kalchi)
Masakan musim panas:
  • Mi dengan kuah perasan kacang kedelai (콩국수: khong guksu)
  • Mi dingin (냉면: naengmyôn)
  • Ayam rebus (삼계탕: samgyethang)
  • Belut bakar (장어구이: cangô gui)
삼계탕 - samgyethang
삼계탕 (samgyethang)

Musim Gugur (가을: kaeul)
Walaupun disebut dengan musim berakhirnya atau berjatuhannya daun-daunan, namun musim gugur disebut juga musim "chon'go mabi (천고마비)" dari bahasa Cina yang artinya "langit, kuda, tambah berat badan". Pada musim ini langit nampak terlihat jauh, sehingga sangat bagus untuk melakukan segala kegiatan. Dan pada musim gugur ini baik manusia ataupun binatang nafsu makanpun bertambah, apapun makanannya terasa enak sehingga mudah menambah berat badan.

Sayur-sayuran:
  • Beras (햅쌀: haebssal)
  • Jagung (옥수수: oksusu)
  • Kentang (감자: kamja)
  • Ubi (고구마: koguma)
  • Jamur kancing (송이버섯: songi bôsôt)
  • Jamur hioko/jamur jengkol (표고버섯: phyogo bôsôt)
  • Taro (토란: thoran)
Buah-buahan:
  • Jujube (대추: taechu)
  • Apel (사과: sagwa)
  • Kesemek (감: kam)
  • Buah pir ( 배 : pae)
Makanan Laut:
  • Mackerel (고등어: kodeungô)
  • Sauri (꽁치: kkongchi)
  • Udang (대하/새우: taeha/saeu)
  • Sejenis ikan (청어: chôngô)
  • Belut (장어: cangô)
  • Sejenis ikan laut (전어: cônô)
Masakan musim gugur:
  • Nasi putih (햅쌀밥: haebssal bap)
  • Sejenis ikan merah bersisik banyak/konosirus punctatus yang dibakar (전어 구이: conô gui)
  • Irisan lobak yang dibumbui (무생채: mu saengchae)
무생채 - musaengchae
무생채 (mu saengchae)

Musim Dingin (겨울: kyôul)
Salju turun pada musim dingin dan semuanya membeku menjadi es. Pada musim ini daun-daunan berjatuhan dan binatang tidur di sepanjang musim ini, akan tetapi untuk hewan laut sebaliknya, saat musim dingin disaat bertelur dan beratnya bertambah sangat enak untuk dinikmati.

Sayur-sayuran:
  • Sawi putih (배추: paechu)
  • Lobak (무: mu)
  • Daun bawang (파: pha)
  • Daun bayam (시금치: sigeumchi)
  • Sejenis akar tumbuhan liar (연근: yôn'geun)
  • Sejenis akar (우엉: uông)
  • Sejenis akar (산마: sanma)
Buah-buahan:
  • Apel (사과: sagwa)
  • Kesemek (감: kam)
  • Jeruk (귤: kyul)
  • Sejenis buah mirip jeruk bali (유자: yuja)
  • Kesemek yang dikeringkan (곶감: kotkam)
Makanan Laut:
  • Kerang segar (굴: kul)
  • Kakap merah (도미: tomi)
  • Sejenis ikan daging putih (대구: taegu)
  • Ikan polok (명태: myôngthae)
  • Sejenis ikan merah branchiostegus japonicus (옥돔: okdom)
  • Kepiting (게: ke)
  • Kerang kijing (꼬막: kkomak)
Masakan musim dingin:
  • Kimchi untuk selama musim dingin (김장김치: kimjang kimchi)
  • Oyster dan masakan kerang (석회 및 조개요리: sôkhwa mit cogaeyori)
조개요리 - cogaeyori
조개요리 (cogaeyori)
Baca...

Sabtu, 27 Juli 2013

Etika makan orang Korea

Tata Cara ketika makan dalam kehidupan budaya di Korea

Dalam kehidupan masyarakat di Korea ada beberapa etika atau tata krama yang perlu diperhatikan ketika sedang makan, diantaranya:
  • Yang paling tua harus terlebih dahulu mengangkat sendok dan sumpit, lalu jika sudah dimulai makan baru diikuti oleh yang lainnya.
  • Tidak mengeluarkan suara ketika makan.
  • Mangkok nasi dan sayur harus diletakkan di meja, tidak boleh mengangkat mangkok nasi ketika makan.
  • Tidak boleh makan sambil berdiri.
  • Tidak boleh meletakkan lauk pauk yang sudah dimasukkan ke dalam mulut.
  • Makanan yang berduri atau bertulang hendaknya ketika membuang duri atau tulang tersebut tidak diperlihatkan kepada orang lain, dan diusahakan untuk membuang di dalam gulungan tisu atau mangkok lainnya.
Selain itu juga ada beberapa perilaku yang dianggap TIDAK SOPAN bila dilakukan ketika makan:
  • Menghembuskan napas dari hidung ke meja
  • Mendahului makan sebelum orang tertua
  • Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian
  • Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan (ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun panchan tidak diperbolehkan)
  • Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan (hanya boleh dengan satu tangan)
  • Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri, Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan
  • Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/sumpit
  • Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/sumpit
  • Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat
  • Minum minuman menghadap ke orang tua (ini sangat tidak sopan, seseorang harus memutar posisi ke arah lain/sebelahnya)
  • Menerima minuman dari orang tua dan dihormati dengan kedua tangan, seharusnya tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/cawan saat minuman dituangkan
  • Dalam situasi informal, peraturan-peraturan ini kurang begitu penting
  • Dalam acara makan keluarga, anak-anak diajari oleh orang tua tentang cara dan etiket makan tradisional
  • Berbicara saat mengunyah makanan tidak apa-apa, selama mulut tidak dibuka. Adalah tidak sopan saat makan berbicara dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut "mm" sebagai arti "ya" dan tidak membuka mulut. Menyantap/menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan (jika ia tidak bicara), supaya ia tidak terus berpacu menyantap makanan jika ia berhenti makan untuk berbicara.
etika makan di korea

Di Korea, orang tua adalah orang yang paling dihormati begitu juga berlaku untuk para tamu. Mereka adalah orang-orang yang harus diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak untuk memakan hidangan terlebih dahulu. Di sana peralatan yang sering digunakan adalah mangkuk dan sumpit sehingga ketika makan mangkuk tetap berada di meja sedangkan sumpit digunakan untuk menyuapkan makanan ke mulut. Karena mengangkat mangkuk ketika sedang makan merupakan tindakan yang dinggap tidak sopan.

Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi untuk perorang harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak juga dianggap tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.

Pada saat di restoran, orang Korea cenderung membayar semua makanan untuk semua orang dalam suatu kelompok. Biasanya yang dibayari akan membayar saat makan selanjutnya. Panchan yang bermacam-macam biasa dipesan dan disajikan dalam porsi kecil dan akan dipenuhkan lagi jika sudah habis.

Sendok dan Sumpit
Alat yang digunakan orang Korea ketika makan selain mangkok adalah "sudgarak" (숟가락 = sendok) dan "côkkarak" (젓가락 = sumpit). Sendok digunakan untuk menyendok sayur, sedangkan sumpit untuk menyumpit nasi. Kedua alat makan tersebut dalam bahasa Korea disebut juga "sujô" (수저) yaitu gabungan dari kata 숟가락 dan 젓가락.

Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal (tanpa kursi) pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang (menyila).

Husik (후식 = hidangan setelah makan atau pencuci mulut)
Makanan sebagai pencuci mulut masyarakat orang Korea adalah "Kwail" (과일 = buah-buahan). Setiap pergantian musim, buah-buahan yang keluar berbeda-beda contohnya untuk musim semi strawberry, dan untuk musim panas semangka dan melon kuning sedangkan untuk musim gugur dan musim dingin apel, jeruk, dan buah pir.

"Cha" (차 = teh) sangat digemari orang-orang Korea sebagai pencuci mulut dan yang paling digemari adalah kopi dan teh hijau, selain itu ada juga minuman seperti "nurungji" (누룽지 = kerak nasi) dan "sujông-gwa" (수정과 = wedang jahe ala Korea).
Baca...

Jumat, 26 Juli 2013

Budaya Makanan Korea

Mengenal budaya makan dan makanan masyarakat Korea

Masyarakat Korea pada umumnya makan tiga kali dalam sehari. Istilah untuk makan pagi dalam bahasa Korea disebut "achim" (아침), untuk makan siang "cômsim" (점심), dan untuk makan malam "côn'yôk" (저녁).

"Achim" (아침) pada umumnya dilakukan sebelum berangkat bekerja, "cômsim" (점심) ketika matahari berada di posisi tengah, dan "côn'yôk" (저녁) dilakukan pada saat setelah mengakhiri segala kegiatan.

Kebiasaan makan masyarakat kini setiap rumah berbeda-beda. Contohnya jika di pedesaan makan pagi dan makan malam lebih cepat, namun jika di perkotaan kebanyakan makan pagi dilakukan dengan makanan ringan. Waktu makan juga banyak sekali perbedaan. Selain tiga kali makan ada juga waktu untuk cemilan yang istilahnya dalam bahasa Korea disebut "kansik" (간식) atau "saecham" (새참).

Menu makan yang disajikan tiga kali sehari dalam "pap sang" (밥상 = meja makan) masyarakat Korea adalah sebagai berikut:
  • "pap" (밥 = nasi)
    Makanan pokok yang disajikan adalah nasi. Selain "ssal" (쌀 = beras) ditambahkan juga biji-bijian seperti kacang, gandum, beras merah, dan lain-lain. Selain itu ada juga makanan pengganti nasi seperti mie dan roti.
  • "panchan" (반찬 = lauk pauk)
    "Panchan" yaitu makanan tambahan selain "pap" yang terdiri dari "kimchi", "namul", "saengsôn", "gogi" dan lain-lainnya. Untuk menu sederhana biasanya terdiri dari dua atau tiga jenis lauk bersama nasi, namun pada saat-saat istimewa dihidangkan hingga 10 macam jenis lauk pauk.
  • "guk" (국 = kuah sayur), "ccigae" (찌개 = sayur berkuah sedikit)
    Macam-macam jenis sayuran dan daging, makanan laut, yang dimasak dengan mencampur dengan air yang disebut dengan istilah "guk". Banyak di antara orang Korea yang tidak bisa makan tanpa sayur. Pada umumnya sayur yang berkuah banyak dan tidak asin disebut "guk", dan yang kuahnya lebih sedikit dan rasanyha lebih keras dan kuat serta banyak sayurannya dibanding kuahnya disebut "ccigae".

menu makan korea img

Menu makanan yang tidak terlepas dari orang Korea:
  1. "Pap" (밥 = nasi)
    Istilah memakan nasi atau "makan" dalam bahasa Korea disebut dengan istilah "pap mongneunda" (밥먹는다). Atau ada juga yang mengatakan "papsim" (밥심) yang kalau diterjemahkan mengandung arti "nasi adalah pemberi tenaga untuk hidup".

    "Pap" (밥) sendiri kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu "nasi". Bahkan dalam kehidupan di Korea ketika mengucapkan salam atau ketika menyapa seseorang dalam bahasa Korea sering digunakan kalimat bertanya seperti "Pap môgôssô?" (밥 먹었어?) yang artinya "Sudah makan?". Dan penggunaan kata makanpun menggunakan kata "pap" (밥 = nasi). Itulah betapa pentingnya "pap" untuk kehidupan orang Korea.

    Dalam hidangan meja makan orang Korea biasanya selalu tersaji "pap" (밥 = nasi), "panchan" (반찬 = lauk pauk), "guk" (국 = kuah sayur), "ccigae" (찌개 = sayur berkuah sedikit), dan lain-lain. Namun yang paling penting adalah "pap" (밥), tetapi bukan berarti kalau sudah ada nasi maka tidak perlu yang lainnya.
  2. "Jang" (장 = saos yang terbuat dari kacang kedelai)
    Hal kedua yang tidak dapat terlepas dari menu makanan orang Korea yaitu "Jang" (장 = saos yang terbuat dari kacang kedelai). "Toenjang" (된장), "kanjang" (간장), "kochujang" (고추장) dan lain-lain adalah makanan tradisional Korea yang terbuat dari kacang kedelai. "Jang" (장) ini selain untuk bumbu pelengkap juga sebagai pengharum masakan.
  3. "Kimchi" (김치 = Asinan khas Korea yang terbuat dari sayuran)
    Dan satu lagi yang tidak dapat terlepas dari menu makanan masyarakat Korea adalah "Kimchi" (김치 = asinan khas Korea yang terbuat dari sayuran). "Kimchi" yaitu jenis sawi putih dan sayuran lainnya yang diasamkan. Tiap wilayah, dan setiap rumah cara pembuatan dan rasanyapun sedikit ada perbedaan. Pada umumnya bahan baku Kimchi adalah sawi putih, lobak, daun lobak dan sayuran sejenisnya, dengan ditambahkan cabe merah bubuk, saus ikan, daun bawang, bawang putih, jahe, dan lain-lain.
Baca...

Selasa, 07 Mei 2013

Makanan Korea

Mengenal Makanan Khas Tradisional Korea

Makanan Korea yaitu masakan tradisional Korea yang diolah berdasarkan teknik dan cara memasak orang Korea. Bahan-bahan yang digunakan dan cara penyiapan untuk makanan kuliner istana yang sangat sulit sampai makanan khusus dari daerah-daerah dan juga perpaduan dengan makanan modern juga sangat berbeda-beda. Kini makanan Korea bukan saja terkenal di negaranya sendiri tapi sudah terkenal luas hampir di seluruh dunia.

Sebagian besar makanan atau masakan Korea dibuat menggunakan bahan dasar seperti beras, tahu, mie, sayuran dan daging. Dalam hidangan makanan tradisional Korea, hidangan lauk pauk atau dalam bahasa Koreanya dikenal dengan istilah panchan (반찬) biasanya dihidangkan dalam jumlah yang cukup banyak daripada jumlah hidangan nasi putih dan sup (kaldu).

makanan korea img

Salah satu makanan khas Korea yang paling terkenal adalah Kimchi. Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang dibuat dengan proses fermentasi dengan bahan baku sayuran terutama sawi, lobak dan mentimun. Dari sekian banyak jenis Kimchi yang ada di Korea, setidaknya dalam sepanjang tahun ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama lauk pauk atau panchan. Selain digunakan sebagai lauk pauk, kimchi dapat juga digunakan sebagai bahan dasar utama dalam berbagai jenis masakan di Korea.

Bumbu-bumbu yang digunakan oleh orang Korea dalam mengolah masakannya biasanya menggunakan minyak wijen, toenjang atau sejenis tauco khas Korea, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabe atau dalam bahasa Koreanya disebut kochujang. Dan perlu diketahui bahwa Korea adalah negara yang masyarakatnya paling banyak mengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas negara China, Thailand, Jepang, dan negara-negara Laut Tengah (Spanyol, Italia dan Yunani).

Di Korea terdapat 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Untuk setiap musim di Korea makanan yang disajikan pun berbeda beda disesuaikan dengan kondisi cuaca saat itu.
Misalnya saat musim dingin masyarakat Korea biasanya mengkonsumsi makanan tradisional seperti kimchi dan bermacam sayuran yang diasinkan dalam gentong yang besar yang disimpan dalam tanah di luar rumah. Untuk persiapan pembuatan masakan Korea semacam ini biasanya memerlukan kerjasama.

Dalam pembuatan makanan tradisional istana yang dahulu hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan dinasti Josôn (조선), biasanya memerlukan waktu sampai berjam-jam dalam pembuatannya. Makanan tersebut harus mempunyai harmonisasi yang kontras antara karakter pedas dan tawar, keras dan lembut, panas dan dingin, padat dan cair, dan juga harmonisasi dalam keseimbangan warna. Makanan tradisional istana seperti ini bahkan di antaranya ada yang mencapai harga ₩240.000 per orang atau sekitar Rp. 2.400.000 (kalau kurs 1₩ = Rp. 10) termasuk minuman dan pelayanan ekslusif. Makanan tradisional istana seperti ini bisa dijumpai di restoran-restoran yang menyediakan makanan istana yang terdapat banyak di kota Seoul. Kini semakin banyak restoran yang menyediakan makanan tradisional istana seiring dengan meningkatnya kesukaan masyarakat Korea pada makanan istana semenjak meledaknya popularitas drama epik Daejanggeum.

Aturan dan Tata Cara Makan orang Korea

Biasanya orang Korea makan tidak duduk di kursi tetapi dengan cara duduk di bantal dengan posisi kaki bersila pada meja yang rendah. Orang Korea menggunakan sendok dan sumpit (sujô) ketika makan. Sendok yang digunakan terbuat dari stainless steel atau jôtgarak (젓가락) dan sendok panjang atau sudgarak (숟가락), sehingga gabungan kata sudgarak dan jôtgarak ini orang Korea lebih suka dengan menyebut singkatannya yaitu sujô (sutgarak jôtgarak), namun sujô (수저) ini bisa juga diartikan sebagai sendok saja. Masyarakat Korea sudah memakai sendok semenjak abad kelima sebelum masehi.

sujo img
sendok dan sumpit (sujo)

Dalam tata cara makan orang Korea, mangkuk nasi dan sup tidak diperbolehkan beranjak dari meja dan harus dimakan dengan sendok, tidak seperti kebiasaan orang Jepang atau Tionghoa. Dan untuk lauk pauk dimakan menggunakan sumpit.

Secara umum pengaturan yang dilakukan masyarakat korea dalam acara makan adalah seperti berikut:

Nasi untuk tiap orang dihidangkan dalam mangkuk kecil yang ukurannya lebih tinggi dari diameternya, sedangkan di sebelah kanan nasi disediakan sup hangat dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar. Biasanya ccigae atau makanan berkuah lainnya dimakan secara bersama-sama dari panci yang besar yang diletakkan di tengah meja. Alat yang digunakan oleh masyarakat Korea untuk mengambil dan menyantap makanan yaitu sujo atau set sendok dan sumpit. Sendok panjang yang terbuat dari stainless steel digunakan untuk nasi dan sup, sedangkan sumpit digunakan untuk lauk pauk (panchan) yang berada di sebelah kanan sup.

Biasanya mangkuk-mangkuk kecil digunakan untuk menghidangkan lauk pauk yang bervariasi, tapi tergantung juga pada kebiasaan setiap rumah. Dan minuman juga bisa disediakan bisa juga tidak, tetapi biasanya air es disediakan pada saat makan bersama keluarga.

Di restoran atau di lingkungan umum biasanya disediakan air atau minuman tradisional seperti teh biji-bijian (teh barley), sedangkan teh biasa tidak disediakan karena menurut orang Korea rasanya tidak cocok dengan nasi atau lauk pauk yang pedas sehingga tidak disukai oleh orang Korea untuk diminum ketika makan. Minuman lainnya yang umum dihidangkan saat makan di Korea adalah soju. Untuk minuman penyegar yang dihidangkan setelah makan contohnya sujunggwa atau sikhye. Dalam hal penyajian minuman juga bisa berbeda-beda tergantung dari musim saat itu.

Etika ketika makan

etika makan orang korea

Dalam tradisi masyarakat Korea orang yang mempunyai hak untuk memulai memakan makanannya terlebih dahulu yaitu orang tua, orang yang dihormati, dan tamu yang harus diperlakukan dengan hormat. Biasanya makanan yang disediakan untuk mereka ini dihidangkan makanan yang terbaik. Tradisi lainnya yaitu pada saat makan orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup dari meja karena etikanya mengharuskan mangkuk tetap berada di meja dan sendok atau sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke dalam mulut. Mengapa tidak boleh mengangkat mangkuk dengan tangan? karena hal tersebut dalam tradisi Korea dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa situasi yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. Pada zaman dahulu kaum bangsawan makan menggunakan meja yang mewah sementara kebalikannya para petani menikmati hidangan makanannya di tengah ladang.

Untuk lebih jelasnya tentang tata cara atau etika makan orang Korea bisa dibaca di sini.
Baca...